Tuesday, August 7, 2007

Motivation of The Day : " Ciptakan Kehidupan, Bukan Sekedar Hidup "

Tanggal: Mon, 6 Aug 2007 09:50:24 +0700
Dari: "Rahardi, Mohamad Rian"
<Mohamad-Rian.Rahardi@id.standardchartered.com>


"Your successes and happiness are forgiven you only if you generously
consent to share them. ?Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti
jika kau mau berbagi dengan orang lain." Albert Camus

Untuk dapat sekedar hidup, mungkin kita tidak perlu bersusah payah
mencari peluang ataupun memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas dan
manfaat diri kita. Namun sebagai mahluk yang paling spesial diantara
mahluk ciptaan Tuhan YME, kita berkewajiban untuk mendapatkan kehidupan
yang berarti. Kita harus berupaya semaksimal mungkin. Sebuah pepatah
bijak menyebutkan, "Find a meaningful need and fill it better than
anyone else. Kejarlah sesuatu yang bermakna, dan gunakanlah setiap
peluang yang ada secara lebih baik dari siapapun."

Ada beberapa langkah untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih
berarti.

*Langkah pertama adalah memperbesar kemauan untuk belajar.

Manusia mempunyai pikiran yang luar biasa, maka gunakan pikiran tersebut
untuk belajar menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hidup.

Kita dapat belajar dari berbagai hal, diantaranya adalah belajar kepada
pengalaman hidup, kegagalan, kejadian sehari-hari, orang lain dan
sebagainya. Maka tingkatkan terus kemauan
belajar.

*Langkah kedua supaya kehidupan kita lebih berati adalah mencoba
melakukan sesuatu agar lebih dekat dengan impian yang diidamkan.

Bekerjalah lebih keras, lebih aktif atau produktif. Langkah ini sangat
efektif dalam meningkatkan kemungkinan mendapatkan uang, kekayaan atau
segala sesuatu yang berharga bagi manusia.

Satu hal yang patut dijadikan pedoman bahwasanya kerja keras itu bukan
semata-mata mengejar 5 P, yaitu power (kekuasaan), position (posisi),
pleasure (kesenangan), prestige (kewibawaan) dan prosperity (kekayaan).

Setiap usaha yang hanya berorientasi kepada lima hal tersebut memang
menjamin kesuksesan atau bahkan hasil yang melimpah ruah, tetapi tidak
menjamin sebuah akhir yang menyenangkan. Contohnya adalah sebuah fakta
tentang delapan orang miliarder di Amerika Serikat yang berkumpul di
Hotel Edge Water Beach di Chicago, Illionis pada tahun 1923. Mereka
adalah orang-orang yang sangat sukses, tetapi mengalami nasib tragis 25
tahun kemudian.

Salah seorang diantara mereka adalah Charles Schwab, CEO perusahaan besi
baja ternama pada waktu itu, yaitu Bethlehem Steel. Tetapi Charles
Schwab mengalami kebangkrutan total. Sehingga ia terpaksa berhutang
untuk membiayai hidupnya selama 5 tahun sebelum meninggal.

Yang kedua adalah Richard Whitney, President New York Stock Exchange.
Namun pria ini ternyata menghabiskan sisa hidupnya dipenjara Sing Sing.
Orang ketiga adalah Jesse Livermore, raja saham "The Great Bear" di Wall
Street. Tetapi Jesse mati bunuh diri.

Orang ke empat adalah "The Match King", Ivar Krueger, CEO perusahaan hak
cipta, yang juga mati bunuh diri. Begitu juga dengan Leon Fraser,
Chairman of Bank of International Settlement, ia mati bunuh diri.

Yang keenam adalah Howard Hupson, CEO perusahaan gas terbesar di Amerika
Utara. Tetapi ia sakit jiwa dan dirawat di rumah sakit jiwa hingga akhir
hidupnya. Arthur Cutton sebelumnya adalah pemilik pabrik tepung terbesar
di dunia, tetapi ia meninggal di negri orang lain.

Sedangkan Albert Fall, waktu itu ia adalah anggota kabinet presiden
Amerika Serikat. Namun ia meninggal di rumahnya di Texas ketika baru
saja keluar dari penjara.

Di dunia ini tidak sedikit orang yang semula sangat sukses, tetapi
merana di tahun-tahun terakhir kehidupan mereka.

Kehidupan mereka seakan-akan tidak berarti meskipun sebelumnya sangat
kaya raya. Upaya terbaik memang dapat menghasilkan kesuksesan besar,
tetapi bukan berarti merupakan jaminan sebuah akhir kehidupan sebagai
manusia yang penuh arti.

Karena itu langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengimbangi
kerja keras dengan berbuat kebaikan.

Seorang penulis pada abad 20-an yang berkebangsaan Perancis, Andr?Gide,
mendefinisikan kebaikan itu sebagai berikut; "True kindness presupposes
the faculty of imagining as one's own the suffering and joys of others.
?nbsp; Kebaikan yang sesungguhnya adalah kemampuan merasakan penderitaan
maupun kebahagiaan orang lain."

Kerja keras yang diimbangi dengan berbuat kebaikan akan menghasilkan
semangat yang tinggi untuk mendapatkan lebih dari apa yang dibutuhkan.
Hal itu terdorong oleh keinginan untuk dapat berbagi kebahagiaan dengan
orang lain. Pada akhirnya kebaikan tersebut berpengaruh positif terhadap
semangat hidup, motivasi, dan kemajuan sikap dan ekonomi. James Allen,
penulis buku berjudul As a Man Thinketh mengatakan, "Pemikiran serta
perbuatan baik tidak mungkin mendatangkan hasil yang buruk; pemikiran
dan perbuatan buruk tidak mungkin mendatangkan hasil baik."

Dengan belajar, bekerja keras dan berbuat kebaikan maka kita akan dapat
menciptakan kehidupan yang jauh lebih berarti.

Langkah-langkah sebagaimana dijelaskan diatas terbukti juga sangat
efektif menjadikan kesan positif tentang diri kita tidak mudah dilupakan
orang. Saya meyakini bahwa kita masih mempunyai banyak kesempatan dan
potensi untuk mendapatkan kehidupan berharga itu dimanapun dan apapun
pekerjaan kita.

Sumber: Make A Life, Not Merely A Living - Ciptakan Kehidupan, Bukan
Sekedar Hidup

By Andrew Ho

----------------------------------------------------------------
This message was Sent by Takaful Mail System

No comments: