Thursday, September 13, 2007

ISTI (Ikatan Suami Takut Istri)

ISTI (Ikatan Suami Takut Istri)

 

Dikisahkan disuatu kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan negeri yang makmur. Namun ada sesuatu yang aneh dikerajaan itu, Sang raja memdapatkan informasi bahwa seluruh lelaki yang telah beristri alias berstatus suami semuanya pada takut pada istri masing-masing, sehingga merajalela peranan dan kedominanan para istri terhadap suami2 dikerajaan itu. Dikerajaan itu didirikan organisani ISTI (ikatan suami takut istri) oleh para suami sebagai wadah ngumpul dan saling curhat antar sesama mereka.

 

Saking parahnya kedominan an para istri sehingga membuat para lelaki harus rela menjalani peran seperti yang diminta oleh istri2 mereka. Mulai dari mengasuh anak, memasak, bahkan seluruh pekerjaan Dosmetik harus dilakukan oleh para suami atas perintah istri2 mereka. Para suami tersebut tidak mampu melawan kedominan an istri2 mereka, bahkan sampai nyari kutu dan uban si istri sambil ngerumpi beramai-ramai, para suami harus lakoni kalau diminta istrinya. Itulah akibat persamaan gender yang kebablasan.

 

Kondisi ini konon dialami oleh semua lelaki di kerajaan tersebut dan sang raja sangat ingin mengetahui secara langsung dan pasti apakah informasi yang diterima tentang kondisi ketakutan suami terhadap istri benar adanya.

 

Maka sang raja memerintahkan untuk mengumpulkan seluruh lelaki di kerajaan itu di alun-alun kerajaan yang begitu luas, tanpa ada terkecuali. Bagi lelaki yang tidak hadir akan diberikan hukuman bahkan sampai hukuman mati. Diumumkanlah oleh pihak kerajaan ke seluruh pelosok negeri tentang titah raja tersebut dan seluruh rakyat dipastikan mendengar informasi itu.

 

Pada waktu yang telah ditentukan berkumpullah semua rakyat seperti yang diperintahkan, bahkan para istri juga ikut berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan apakan gerangan yang akan terjadi pada suami-suami mereka.

 

Suasana hening dan Hikmad begitu sang raja berdiri dipodiumnya. Setelah memberikan salam dan pidato pada rakyatnya, sampailah sang raja pada inti permasalahannya.

Wahai para suami-suami dikerajaan ku,  apakah benar informasi yang saya terima bahwa kalian semua takut pada istri-istri kalian tanpa terkecuali? Tanya sang raja. Para suami tidak ada yang berani menjawab, malah jawaban yang terdengar adalah " Mereka harus tunduk pada perintah kami wahai sang raja" jawaban para istri-istri dari pinggir lapangan. Mendengar jawaban itu sang raja sangat terkejut dan masih belum yakin. Akhirnya sang raja bertitah, Saya perintahkan kepada kalian semua para suami : bagi yang merasa takut kepada istrinya agar berpindah tempat ke lapangan yang berada disebelah kiri saya dan yang tidak takut supaya tetap berada dilapangan sebelah kanan saya!!

 

Sesenyap suara gaduh dari langkah para suami terdengar, selang beberapa saat seluruh suami pindah kelapangan disebelah kiri sang raja, sehingga lapangan sebelah kanan sang raja kosong melompong tanpa ada tersisa satu orang pun. Melihat kondisi ini membuat sang raja sangat kecewa sekali dan tertunduk tanpa sepatah katapun . Kondisi alun-alun saat itu sangat hening dan sunyi sekali di tambah lagi dengan kekecewaan raja pada rakyatnya.

Tiba-tiba keheningan itu di pecahkan oleh langkah seorang suami yang melangkah dengan kepala tegak dan gagah perkasa menuju sisi lapangan disebelah kanan sang raja dan mengambil posisi ditengah lapangan berdiri dengan gagah berani. Seluruh pasang mata yang hadir tertuju pada sang suami tidak terkecuali sang raja. Dengan gembiranya sang raja melihat keadaan tadi dan berucap sambil bertepuk tangan :wahai sang suami, ternyata masih ada rakyatku yang gagah berani seperti engkau, berarti informasi selama ini tidak benar bahwa seluruh rakyatku takut pada istri-istri mereka, Rona kebahagiaan dan gembira terus terpancar di wajah sang raja.

 

Kemudian sang raja bertanya dengan nada kagum kepada suami tadi, Engkau begitu gagah berani rakyatku, apa yang membuat mu bisa gagah berani seperti sekarang ini dan pindah dengan gagahnya ke sisi lapangan sebalah kanan ku??

 

Si suami menjawab denga lugas, tegas dan singkat " Hamba disuruh istri hamba tuanku Raja"

 

TWuwe we wew wewew weweweeweeeeeeeeeng, sang Raja Pingsan seketika dengan puluhan bintang berputar mengelilingi kepalanya!!!!!!!

 

 

 

Rewrote By :

Hs Bartyu

__._,_.___
Free HR Articles http://hrfiles.blogspot.com
--------------------------------------------
Ikuti Polling di http://www.Manager-Indonesia.com
Sudah Puaskah anda dengan Kualitas Manager di Indonesia ?
Klik http://www.manager-indonesia.com/
--------------------------------------------
Ingin Jadi Pengusaha atau pebisnis ?
bergabunglah di sini :
Indonesian-Business-subscribe@yahoogroups.com
Bisnis Nyata Hasil pun Nyata !
------------------------------
Ingin Bisnis dari Rumah ?
http://www.software-website.com/?id=members
http://www.resepbisnis.com/?id=members
------------------------------
Milis Lowongan kerja terbesar di Indonesia pertama !
Head-Hunter@yahoogroups.com
ingin bergabung ? kirim email kosong ke :
Head-Hunter-subscribe@yahoogroups.com
------------------------------
Recent Activity
Visit Your Group
Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___ ISTI (Ikatan Suami Takut Istri)

Dikisahkan disuatu kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan negeri yang makmur.
Namun ada sesuatu yang aneh dikerajaan itu, Sang raja memdapatkan informasi bahwa seluruh lelaki
yang telah beristri alias berstatus suami semuanya pada takut pada istri masing-masing, sehingga
merajalela peranan dan kedominanan para istri terhadap suami2 dikerajaan itu. Dikerajaan itu
didirikan organisani ISTI (ikatan suami takut istri) oleh para suami sebagai wadah ngumpul dan
saling curhat antar sesama mereka.

Saking parahnya kedominan an para istri sehingga membuat para lelaki harus rela menjalani peran
seperti yang diminta oleh istri2 mereka. Mulai dari mengasuh anak, memasak, bahkan seluruh
pekerjaan Dosmetik harus dilakukan oleh para suami atas perintah istri2 mereka. Para suami
tersebut tidak mampu melawan kedominan an istri2 mereka, bahkan sampai nyari kutu dan uban si
istri sambil ngerumpi beramai-ramai, para suami harus lakoni kalau diminta istrinya. Itulah akibat
persamaan gender yang kebablasan.

Kondisi ini konon dialami oleh semua lelaki di kerajaan tersebut dan sang raja sangat ingin
mengetahui secara langsung dan pasti apakah informasi yang diterima tentang kondisi ketakutan
suami terhadap istri benar adanya.

Maka sang raja memerintahkan untuk mengumpulkan seluruh lelaki di kerajaan itu di alun-alun
kerajaan yang begitu luas, tanpa ada terkecuali. Bagi lelaki yang tidak hadir akan diberikan
hukuman bahkan sampai hukuman mati. Diumumkanlah oleh pihak kerajaan ke seluruh pelosok negeri
tentang titah raja tersebut dan seluruh rakyat dipastikan mendengar informasi itu.

Pada waktu yang telah ditentukan berkumpullah semua rakyat seperti yang diperintahkan, bahkan para
istri juga ikut berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan apakan gerangan yang akan terjadi pada
suami-suami mereka.

Suasana hening dan Hikmad begitu sang raja berdiri dipodiumnya. Setelah memberikan salam dan
pidato pada rakyatnya, sampailah sang raja pada inti permasalahannya.

Wahai para suami-suami dikerajaan ku, apakah benar informasi yang saya terima bahwa kalian semua
takut pada istri-istri kalian tanpa terkecuali? Tanya sang raja. Para suami tidak ada yang berani
menjawab, malah jawaban yang terdengar adalah " Mereka harus tunduk pada perintah kami wahai sang
raja" jawaban para istri-istri dari pinggir lapangan. Mendengar jawaban itu sang raja sangat
terkejut dan masih belum yakin. Akhirnya sang raja bertitah, Saya perintahkan kepada kalian semua
para suami : bagi yang merasa takut kepada istrinya agar berpindah tempat ke lapangan yang berada
disebelah kiri saya dan yang tidak takut supaya tetap berada dilapangan sebelah kanan saya!!

Sesenyap suara gaduh dari langkah para suami terdengar, selang beberapa saat seluruh suami pindah
kelapangan disebelah kiri sang raja, sehingga lapangan sebelah kanan sang raja kosong melompong
tanpa ada tersisa satu orang pun. Melihat kondisi ini membuat sang raja sangat kecewa sekali dan
tertunduk tanpa sepatah katapun . Kondisi alun-alun saat itu sangat hening dan sunyi sekali di
tambah lagi dengan kekecewaan raja pada rakyatnya.

Tiba-tiba keheningan itu di pecahkan oleh langkah seorang suami yang melangkah dengan kepala tegak
dan gagah perkasa menuju sisi lapangan disebelah kanan sang raja dan mengambil posisi ditengah
lapangan berdiri dengan gagah berani. Seluruh pasang mata yang hadir tertuju pada sang suami tidak
terkecuali sang raja. Dengan gembiranya sang raja melihat keadaan tadi dan berucap sambil bertepuk
tangan :wahai sang suami, ternyata masih ada rakyatku yang gagah berani seperti engkau, berarti
informasi selama ini tidak benar bahwa seluruh rakyatku takut pada istri-istri mereka, Rona
kebahagiaan dan gembira terus terpancar di wajah sang raja.

Kemudian sang raja bertanya dengan nada kagum kepada suami tadi, Engkau begitu gagah berani
rakyatku, apa yang membuat mu bisa gagah berani seperti sekarang ini dan pindah dengan gagahnya ke
sisi lapangan sebalah kanan ku??

Si suami menjawab denga lugas, tegas dan singkat " Hamba disuruh istri hamba tuanku Raja"

TWuwe we wew wewew weweweeweeeeeeeeeng, sang Raja Pingsan seketika dengan puluhan bintang berputar
mengelilingi kepalanya!!!!!!!

Rewrote By :

Hs Bartyu

No comments: