Tuesday, September 25, 2007

Selama Bulan Puasa Pendapatan Restoran Meningkat Hingga 60%

Selama Bulan Puasa Pendapatan Restoran Meningkat Hingga 60%


Sejumlah pengelola restoran di beberapa lokasi di ibukota mengaku
pendapatannya di bulan puasa meningkat hingga 60 persen, antara lain
karena meningkatnya jumlah pesanan saat sahur dan berbuka.

"Dibandingkan dengan sebelum bulan puasa, pada Ramadhan ini jumlah
pendapatan saya meningkat hingga sekitar 60 persen," kata Pujo Waluyo,
40 tahun, pemilik Rumah Makan Duta Minang di sekitar daerah Rempoa,
Jakarta Selatan, Kamis (20/9).

Lelaki asal Kebumen, Jawa Tengah itu mengungkapkan, omzetnya sebelum
bulan puasa antara Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per hari. Sedangkan pada
Ramadhan ini ia bisa mendapatkan lebih dari Rp3 juta per hari.

Meningkatnya pendapatan, lanjut Pujo yang mengaku belajar masakan
padang selama 15 tahun itu, antara lain kerena melonjaknya jumlah
pesanan dari sejumlah tempat seperti sejumlah masjid dan yayasan yatim
piatu untuk hidangan berbuka dan sahur.

"Biasanya, saya dalam sehari bisa mendapatkan pesanan untuk
mengantarkan sekitar 150 boks makanan ke berbagai tempat sampai sejauh
daerah Bintaro," katanya dan menambahkan, harga satu kotak makanan
lengkap dengan lauk-pauknya berkisar antara Rp7.500 hingga Rp16.000.

Senada dengan Pujo, pemilik Restoran Ikan Bakar Serba Nikmat, Iwan
Mahdi, 39 tahun, mengemukakan bahwa jumlah pendapatannya meningkat
antara 20-30 persen selama bulan Ramadhan.

"Bahkan, pada bulan puasa tahun 2006 lalu, saya menghitung omzet saya
meningkat hingga sekitar Rp50 persen," kata lelaki yang berdagang di
sekitar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, itu.

Menurut Iwan, peningkatan tersebut juga karena pada bulan puasa ini
banyak langganan yang membeli dalam jumlah yang besar untuk acara
berbuka bersama yang diselenggarakan di dalam restoran atau tempat lain.

Padahal, ujar warga asal Batusangkar Sumatera Barat itu, pada bulan
puasa ini waktu buka restorannya jauh berkurang dibandingkan
sebelumnya. Bila pada hari biasa waktu buka restorannya adalah jam
08.00-21.00, sedangkan pada bulan Ramadhan ini ia hanya berjualan
sekitar 5 jam, tepatnya jam 16.00-21.00.

Namun, terdapat pula rumah makan yang tidak mendapatkan lonjakan
penghasilan, seperti Warung Jawa Timur Amoris yang terletak di daerah
perkantoran di sekitar Universitas Muhammadiyah Jakarta.

"Biasanya waktu ramainya di daerah perkantoran pada makan siang,
tetapi sekarang karena puasa malah berkurang dan lebih banyak
penghasilan pada malam hari. Sedangkan mahasiswa biasanya lebih suka
makan di tempat lain yang harganya lebih murah," Inge Yuana, 33 tahun,
pegawai di restoran tersebut.

Inge mengaku, hingga memasuki pekan kedua di bulan Ramadhan 1428 H ini
penghasilannya stabil, yaitu lebih dari Rp1juta per hari.

Sementara itu, sejumlah rumah makan di dekat Universitas Moestopo
Beragama, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, juga membuka usaha pada
bulan puasa ini dari jam 16.30 hingga waktu subuh antara lain karena
adanya lonjakan jumlah pengunjung pada waktu sahur dan berbuka.

[TMA, Ant]
http://gatra.com/artikel.php?id=107952


----------------------------------------------------------------
This message was Sent by Takaful Mail System

No comments: