Tuesday, October 28, 2008

" Semua Diawali Dengan Keinginan "

KEINGINAN, itulah kata kunci dari semua aktifitas kita. Diawali dari
bangun tidur kita dihadapkan oleh dua keinginan, meneruskan tidur atau
bangkit dari tidur. Jika kita memilih tidur, kita kan dihadapkan oleh
dua keinginan, tidur seperti sebelumnya atau tidur dengan mematikan
lampu dan AC (jika punya). Jika kita bangkit dari tidur, kita akan
dihadapkan oleh keinginan, bermalas-malasan dulu atau langsung ke kamar
mandi. Demikian seterusnya kita dihadapkan oleh berbagai pilihan dan
pilihan itu dipilih sesuai dengan keinginan kita.

Semua manusia dikarunai akal dan pikiran serta hawa nafsu. dengan akal
dan pikirannya manusia bertahan hidup dan dengan nafsunya manusia
berkembang. disadari atau tidak ketiga unsur ini saling terkait dan
kadang menimbulkan efek positif dan efek negative tergantung bagaimana
manusia itu mengendalikan hawa nafsunya berdasarkan akal dan pikirannya.

Hawa nafsu ibarat pedang bermata dua, disatu sisi bisa membawa
kebahagiaan dan disatu sisi bisa membawa kehancuran. Saya tidak mau
mengkuliahi, jika kita bisa mengendalikan nafsu dengan akal dan pikiran
kita maka kita bisa mencapai kebahagian yang kita inginkan tapi jika
nafsu mengendalikan akal dan pikiran kita maka kita akan mendekati
kehancuran. Lihat disekeliling, banyak hal yang bisa dijadikan contoh.
Saya pikir acara "buser" atau 'sergap" di media televisi menjadi acuan
dimana nafsu mengendalikan akal dan pikiran.

Adanya keinginan akan mendorong adanya suatu tindakan untuk mencapai
yang diinginkan. Tinggal kita sendiri yang bisa mengatur apakah
keinginan tersebut tidak terbungkus oleh hawa nafsu negatif yang bisa
mendorong perilaku negatif atau sebaliknya. Seorang karyawan tentulah
ingin hidup lebih sejahtera, lebih makmur dan bebas secara financial
(Silahkan baca buku RICH Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki). Keinginannya
itu akan memberikan pilihan apakah tetap bekerja seperti biasa dan rajin
agar dapat promosi, apakah bekerja biasa dan melihat kesempatan untuk
melakukan tindakan ambil untung dari posisi yang ada, apakah bekerja
biasa dan berfikir mencari alternative penghasilan tambahan.

Dari ketiga pilihan itu akan mendorong adanya tindakan yang berbeda
untuk memenuhi keinginannya. Pilihan pertama mungkin akan memberikan
tindakan melakukan pekerjaan yang lebih rajin, proaktif, selalu berusaha
untuk tampil baik didepan boss. Pilihan kedua mungkin akan memberikan
tindakan berusaha mencasri peluang sebanyak-banysknnya untuk melakukan
mark up suatu proyek jika yang bersangkutan ditunjuk sebagai pimpinan
proyek. Pilihan ketiga mungkin akan melakukan tindakan ikut seminar
bisnis, membaca buku-buku bisnis, ikutan mailing list bisnis (seperti
saya) untuk melihat peluang bisnis yang bisa dilakukan selama masih
menjadi karyawan.

Pengalaman saya mengenai keinginan mungkin bisa menjadi cerita yang
menarik. Tahun 2000 akhir merupakan awal kehidupan saya. Lulus dari
sebuah universitas negeri di palembang dengan gelar Sarjana Teknik
kemudian mencoba mengadu nasib di Jakarta. Sama seperti fresh graduate
biasa, keluar masuk kantor di bilangan Sudirman atau buka-buka iklan
lowongan kerja di harian KOMPAS setiap hari sabtu dan Minggu.

Buka-buka iklan di internet atau ikut layanan karir.com atau JobDb.com
juga saya lakukan sambil sesekali lihat situs-situs perusahan Indonesia
ternama. Tinggal klik di search engine, cari nama perusahaan yang
diinginkan. Menghubungi kakak kelas sambil mengharap akan ada lowongan
ditempatnya bekerja dan merevisi isi CV (curriculum vitae) agar lebih
menarik juga saya lakukan agar bisa keluar dari kondisi sebagai
penggangguran intelektual.

Nasib membawa saya menjadi karyawan sebuah perusahaan multinasional,
setelah empat kali ditolak oleh perusahaan lain. Suatu kebahagiaan
karena masa itu gaji awal saya adalah sebesar sepuluh kali biaya bulanan
kuliah saya. Dan itu saya dapatkan setelah hampir lima bulan menjadi
pengangguran intelektual.

Empat tahun kemudian setelah menikah, saya mempunyai keinginan untuk
memiliki usaha sendiri yang dapat memberikan tambahan pendapatan untuk
keluarga saya. keinginan itu saya laksanakan dengan penuh semangat dan
tahan malu. Menjajakan pakaian anak-anak dari pintu-pintu, bertemu
dengan rekan-rekan baru dan selalu belajar dari masalah yang ada.
Alhamdulillah, keinginan saya untuk memiliki toko yang besar dan bagus
terlaksana setelah putri pertama saya lahir. Mengambil nama putri saya-
NADINE, toko tersebut saat ini mulai dikenal dan kedepan saya percaya
akan menjadi lebih besar dari saat ini.

Bermula dari keinginan memiliki mobil pribadi dimana saat itu saya
merasa kasihan dengan putri saya yang baru berusia sebulan yang harus
berpanas-panasan jika akan ke dokter. Di sisi lain disaat yang sama di
rekening saya hanya berisi satu setengah juta rupiah. Berbekal sikap
percaya jika keinginan yang positif akan memberikan hasil yang positif,
saya memberanikan diri menghubungi rekan saya yang hendak menjual
mobilnya. Saya utarakan niat membeli mobilnya dengan kondisi keuangan
yang ada.

Awalnya rekan saya keberatan karena beliau ingin menjualnya secara cash.
Namun saya jelaskan bahwa saya akan meminjam uang di bank dengan catatan
rekan saya bisa meminjamkan dulu BPKB untuk jaminan. Saya jelaskan
mekaninsme pembayarannya, akhirnya teman saya setuju untuk meminjamkan
BKPB mobil yang akan dijual.

Setelah mendapat persetujuan, kemudian saya mengajukan kredit multi guna
di sebuah bank pemerintah dengan jaminan BPKB mobil tersebut. Seminggu
kemudian saya sudah memiliki mobil yang saya inginkan hanya dengan
membayar uang muka satu setengah juta dan dengan mencicil ke bank selama
tiga tahun. Dan saya beruntung, dengan adanya mobil, mempermudah
operasional saya sehingga usaha yang saya rintis perlahan semakin
berkembang dan saya bisa mencicil mobil tersebut dari hasil usaha saya.
Saya bahagia karena keinginan saya tercapai dan saya dapatkan dengan
usaha sungguh-sungguh.

KEINGINAN itulah awal semuanya.. So Jika karyawan sudah memiliki
keinginan untuk mendapatkan penghasilan tambahan ataupun sudah
berkeinginan untuk jadi pengusaha, SELAMAT ! Tinggal tingkatkan semangat
untuk jalankan apa-apa yang mesti dilakukan untuk memenuhi keinginan
tersebut. Keinginan yang baik akan memberikan efek positif kepada diri
pribadi sehingga menciptakan cara-cara yang positif.

TETAP SEMANGAT !!!

Oleh: Shauman Shaladin

No comments: