Monday, June 25, 2007

Freelance: Siapa Bilang Tidak Keren

----- Teruskan pesan dari lionzbiz@yahoo.com -----

Tidak punya kantor, tidak punya atasan, tidak punya bawahan. Bebas
lepas.Tapi, bukan berarti tidak bisa professional dan menghasilkan
duit banyak, lho !

Bagi anda yang menginginkan kebebasan, tidak suka keterikatan dan
formalitas, mungkin bekerja sebagai tenaga lepas ( freelancer ) bisa
menjadi pilihan. Anda bisa bebas bekerja secara mandiri.Tetapi,
mungkin anda masih memandang dengan sebelah mata sistem bekerja lepas.
Karena tidak punya kantor dan tidaksedikit yang menggarap ekerjaan di
rumah, para freelancer ini memang tidak jarang dianggap setengah
pengangguran.

Tapi anda tidak perlu berkecil hati , karena kabarnya , di negara
Barat, kini hampir 50% angkatan kerjanya adalah tenaga lepas.Ini bisa
menjadi indikasi bahwa kerja lepas pun potensial untuk menjadi salah
satu cara berkarya dan memperoleh penghasilan besar.

Ada Pergeseran

Ada pergeseran tegas antara bekerja lepas ( freelance) dengan bekerja
paruh waktu ( part time ). Untuk lebih mudahnya, mungkin sebaiknya
anda memahami dulu apa itu kerja penuh waktu ( full time ). Jika anda
bekerja penuh waktu, maka itu artinya anda karyawan suatu perusahaan
tertentu yang punya kewajiban bekerja dari hari Senin hingga Jumat (
atau Sabtu ), dari awal higga akhir jam kerja.Karena itu, Anda
mempunyai hak mendapatkan gaji, memperoleh tunjangan, dan fasilitas
sesuai ketentuan perusahaan tempat anda bekerja.

Jika anda bekerja paruh waktu, berarti durasi kehadiran anda di kantor
tempat anda tercatat sebagai karyawan tidak penuh. Misalnya, anda
hanya mempunyai kewajiban bekerja mulai pukul 09.00 hingga 12.00, tiga
kali dalam seminggu. Dalam kondisi ini, anda masih terikat dengan
peraturan kantor tersebut, namun hanya digaji berdasarkan durasi waktu
atau frekuensi kehadiran anda. Namun, ada beberapa perusahaan tertentu
yang memberikan fasilitas-fasilitas untuk para part timer seperti yang
didapat karyawan yang bekerja penuh.

Tetapi, jika anda bekerja sebagai tenaga lepas, anda benar-benar
bekerja sebagai individu. Jika sebuah perusahaan membeli produk atau
memakai jasa anda sebagai freelancer , maka yang akan mereka bayar
adalah produk atau jasa yang andaberikan, bukan berdasarkan
perhitungan berapa lama atau berapa sering ada bisa hadir di kantor
tersebut. Sebagai tenaga lepas, anda tidak bisa menerima
tunjangan-tunjangan dan sama sekali tidak terikat berbagai peraturan
perusahan. Dengan kata lain, si pengontrak tidak mau tahu bagaimana
anda menyelesaikan pekerjaan anda, yang penting anda memberikan hasil
kerja sesuai dengan kontrak atau perjanjian yang telah disepakati.

Dalam situs kerjalepas.com dituliskan bahwa pekerjan freelance
biasanya berbentuk proyek, yang sering kali ditawarkan dengan sistem
tender. Sistem pembayarannya pun biasanya mengunakan sistem borongan,
dalam arti tenaga lepas baru dibayar setelah ia menyelesaikan
pekerjaannya. Namun ada juga yang dibayar dengan uang muka terlebih
dahulu dan sisanya dibayar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

Sayangnya, bekerja freelance masih sering dipandang sebelah mata alias
tidak keren, dan tidak bonafide. Pasalnya, menurut Andrias Harefa,
seorang konsultan pembelajaran dan sales and financial motivator dari
lembaga Indonesia School of Life, selama ini hal-hal yang bersifat
formal, termasuk pekerjaan, memang dianggap lebih hebat.

Walaupun begitu, Andrias melihat adanya fenomena-fenomena baru
beberapa tahun belakangan ini, " Ada pergeseran dari corporare life ke
self life.artinya, apapun yang awalnya diasumsikan harusdikerjakan
pada tingkat corporate ( perusahaan ) , dalam intensitas tertentu,
kini bisa dilakukan seorang individu secara mandiri. Sekarang lebih
banyak orang yang mencari pekerjaan yang bisa memberi banyak
keleluasaan baik dari segi waktu, tempat, maupun prestasi.Ini didukung
oleh teknologi, misalnya komputer dan internet, yang memungkinkan
orang bekerja di rumah tanpa harus datang ke kantor," tutur Andrias.

Berjiwa Entrepreneur

Kebebasan tampaknya menjadi alasan utama para freelancer.Prinsipnya,
work hard, play hard. Maksudnya, antar bekerja dan melakukan
kesenangan- kesenangan atau menikmati kehidupan pribadi sesuai
keinginan mereka itu seimbang, karena segalanya mereka atur sendiri.
Biasanya mereka adalah orang-orang yang ingin bebas berkarya,
berekspresi, dan mempunyai dorongan untuk lebih mengembangkan keahlian
di bidangnya.

Kebebasan juga menjadi keuntungan yang paling jelas yang bisa
diperoleh seorang freelancer.Bebas dari ikatan, rutinitas, dan
formalitas.Dia juga bebas mengatur sistem , strategi dan teknik kerja,
walaupun dia tetap harus berpegang pada tenggat dan target yang
ditentukan oleh pihak penyedia kerja. " Para freelancer itu biasanya
orang-orang yang mampu bekerja sendiri dan berani mengambil
resiko.Karena itu , biasanya mereka berjiwa entrepreneur," kata Mira
Puspita, Senior Consultant- Experd, sebuah konsultan sumber daya
manusia.

Hal itu juga diungkapkan oleh Adrias, "Entrepreneurship atau jiwa
wiraswasta, harus dijadikan spirit. Ini membuat anda bebas, kreatif,
berani mengambil resiko, dan sensitive terhadap lingkungan sehingga
bisa dengan mudah melihat peluang.Jiwa entrepreneur itu bisa dilatih
dan dikembangkan, " kata penulis beberapa buku mengenai motivasi untuk
bekerja mandiri itu.

Mengatur "Gaji" Sendiri

Memang , salah satu risiko seorangfreelancer adalah penghasilan yang
tidak tentu jumlahnya dan tidak teratur diterimanya. Karenanya, para
freelancer butuh siasat pengelolan keuangan yang tepat.Caranya ?

Elvyn G.Masyassya, seorang pengamat dan penasihat investasi dan
keuangan, memberi saran untuk anda

1.Sebelumnya, anda harus bisa membuat perkiraan berapa kali anda akan
memperoleh pendapatan dalam setahun. Sebagai arsitek lepas, misalnya,
anda menargetkan akan mendapatkan empat proyek dalam setahun, maka
setiap pendapatan dialokasikam untuk kebutuhan anda selama 3 bulan (12
bulan : 4 = 3 bulan ) .Jadi , kalau pekerja tetap menerima gaji
bulanan secara rutin,anggap saja pengalokasian pendapatan inilah
"gaji" anda.

2. Pendapatan yang anda peroleh ini harus dikelola dengan baik. Pada
dasarnya, pengelolaan keuangan itu adalah persamaan :
pendapatan = konsumsi + tabungan + investasi

Jadi , setiap pendapatan yang anda peroleh sebaiknya dialokasikan
untuk ketiga hal tersebut, dengan presentase masing-masing sebanyak
30%. Sisa 10 % sebaiknya anda anggap sebagai simpanan wajib, yang bisa
anda gunakan sewaktu-waktu jika ada kebutuhan mendadak , sehingga
tabungan anda tidak terganggu. Seorang karyawan masih mungkin mendapat
tunjangan kesehatan dari perusahaannya jika ia mendadak sakit. Dan
inilah yang bisa anda anggap sebagai tunjangan serupa.

3. Ada 2 cara yang bisa anda lakukan untuk menaata keuangan anda,
yaitu meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Jika anda
bisa meningkatkan pendapatan, maka pengeluaran anda tidak perlu
diutak-atik. Meningkatkan penghasilan pun bisa dengan berbagai cara,
misalnya menaikkan honor yang anda minta dari klien, atau memperbanyak
proyek yang anda tangani. Tetapi, jika pendapatan tidak meningkat,
pengeluaran mesti dibenahi.

4. Buat neraca keuangan ( balance sheet ) pribadi berisi catatan asset
dan kewajiban yang harus anda selesaikan ( utang ). Dalam mengelola
neraca ini, anda harus membuat target selama 1 tahun, dan ada yan
menjadi prioritas utama anda adalah penyelesaian utang ( kalau ada
).Buat jadwal pembayaran utang.

5.Buat juga income statement, yaitu catatan akumulasi pendapatan dan
biaya-biaya yang harus anda keluarkan dalam kurun waktu tiga bulan,
enam bulan, atau satu tahun.

6.Mengenai investasi , sebaiknya dilakukan dengan pola diversifikasi,
yaitu beberapa jenis investasi yang karakteristiknya berbeda.Salah
satunya, pilih investasi yang memberi proteksi , yaitu asuransi.

7. Akan lebih memudahkan jika pendapatan yang diterima sudah dikurangi
pajak.Karena itu, saat bernegoisasi dengan pengontrak, lebih baik anda
meminta pendapatan bersih saja.

Sebaiknya anda membuat perencanaan keuangan secara periodik sejak awal
tahun dan merevisi pling tidak enam bulan sekali. Ini perlu untuk
melihat komposisi investasi pengeluaran rutin dan yang perlu
direncanakan, kondisi tabungan anda , juga pencapaian target total
pendapatan yang anda inginkan.

9. Jika ingin sukses mengelola uang, anda harus disiplin ! Jika anda
disiplin, besar kemungkinan pendapatan anda lebih besar dibnding jika
anda bekerja penuh di sebuah perusahan.

Mereka Yang Berprofesi Sebagai Freelancer

ASTERIA ERLANDA, Script Writer

Awalnya, Aster bekerja sebagai wartawan di salah satu majalah
remaja.Layaknya pekerja kantoran, Aster harus bekerja dengan jadwal
harian yang penuh sejak pagi hingga sore. Ia berhenti karena
melanjutkan studi di luar negeri .Ketika kembali ke Indonesia,
sebenarnya bias saja Aster kembali bekerja di tempat bekerjanya
semula. Tapi, keburu dating tawaran untuk menjadi script writer (
penulis naskah ) kuis di RCTI. Karena menyukai tantangan , Aster
segera mencobanya meskipun posisi yangditawarkan hanya sebagai
freelancer yang dibayar per episode.Dari penulis naskah kuis, Aster
mencoba menerima berbagai order menulis naskah lain, mulai dari
advertorial media cetak sampai program televisi, seperti acara kuis
Piramida Baru, Kata Berkait dan talk show Perempuan.

Ternyata menurut Aster, bekerja sebagai freelancer lebih sesuai untuk
dirinya yang ingin memberikan waktu dan perhatian untuk keluarga.
Kalau kerja di kantor, ia harus start dari rumah pukul 7 pagi, dan
mungkin baru tiba setelah pukul 6 sore. Menjadi freelancer, ia bebas
mengatur waktunya sendiri. Sebagai contoh, untuk program talk show
Perempuan , naskah ditulis di rumah dan dikirim ke Metro TV lewat
e-mail. Saat syuting berlangsung, Aster hanya butuh waktu sekitar 2,5
jam hadir di studio. Untuk order advetorial yang mendesak, Aster
bahkanbisa menyelesaikannnya hanya dalam waktu satu hari.Modal
utamanya pun relatif murah : komputer dan akses internet

" Yang dibutuhkan adalah disiplin diri.Saya tidak boleh bergantung
pada mood, bahkan sebaliknya, menurut saya, mood itu harus dibangun, "
kata sarjana komunikasi yang juga lulusan S2 jurnalistik dari
Australia itu.

Untuk menjaga hubungan dengan klien, Aster tidak pernah menolak order,
sesibuk apa pun dirinya.Dan, demi profesionalisme , ia juga tidak
pernah meminta waktu untuk keperluan pribadi, misalnya anak yang
sakit, karena ia sangat menghargai jadwal kliennya. Selain itu, agar
tulisannya tetap up to date, ia rajin membuka kamus, membca berbagai
referensi, koran, dan majalah.Tak heran, reputasi Aster terbilang
bagus sehingga namanya kerap direkomendasikan.

Begitu cintanya pada pekerjaan freelance, Aster selalu tegas menolal
tawaran untuk bekerja full time. Saya betul-betul ingin menjaga
profesionalisme pribadi.Saya tidak mau cheating, bekerja di satu
tempat secara full time, dan mencuri-curi waktu untuk freelance di
tempat lain, " ungkapnya.

DONNY A SITUMORANG, Arsitek

Untuk Donny, krisis moneter yangmelanda Indonesia pada tahun 1997
tidak melulu berdampak buruk, malah membuatnya menjadi lebih kreatif
dalam berkarya. Akibat krisis moneter itu, ia berhenti bekerja dari
salah satu pekerjan konsultan, dan memutuskan untuk menjadi arsitek
lepas yang menerima order menggarap proyek rumah tinggal. Di samping
alasan krisis, ia juga menganggap menjadi arsitek lepas merupakan
perwujudan idealismenya sebagai arsitek. "Kalau ikut orang, saya
kurang bisa karena desain diatur oleh perusahaan. Kalau bekerja
sendiri, saya bisa jadi bos, tidak perlu diperintah-perintah, " ujar
arsitek lulusan Universitas Diponegoro yag juga tergabung dalam Iaktan
Arsitek Indonesia (IAI) itu.


Biasanya, minimal ada satu proyek yang ditanganinya dalam setahun.
Satu proyek butuh penyelesaian sekitar 6 bulan. Sebagai arsitek, ia
tak hanya mendapat order menggambar desin rumah, tetapi juga membangun
dan sekaligus menata interiornya.Untuk itu, ia mendapat bayaran 10%
dari total harga proyek, yang pembayarannya diatur dalam beberapa
tahap sesuai perjanjian.Selain pengaturan pembayarannya, Donny merasa
total pendapatannya tidak jauh berbeda dari arsitek lain yang bekerja
di perusahaan. " Untuk itu , saya harus disiplin dalam mengatur soal
keuangan, " ujarnya.

Persoalan modal menjadi kendala awal yang dirasakan Donny saat mulai
bekerja sebagai arsitek freelance.Untuk itu, ia mengaku cukup tahu
diri dengan tidak mengambil alih proyek – proyek besar, dan memilih
mengambil proyek rumah tinggal kelas menengah. "Yang penting hasilnya
memuaskan klien, karena klien yang puas akhirnya akan melakukan
promosi dari mulut ke mulut, " kata Donny.

Setelah merasakan bekerja sebagai arsitek freelance, Donny mengaku
tidak lagi tertarik untuk bekerja sebagai arsitek tetap. " Kecuali
untuk proyek spektakuler yang juga menjadi bagian dari idealisme saya,
atau sebagai tenaga ahli," ujarnya.

AISH DAENG RENATA, Dubber

Aish kerap mengisi suara pemeran utama telenovela.Tak jarang suaranya
muncul memerankan karakter tokoh film kartun atau tokoh perempuan
cantik di film lepas Mandarin di berbagai televisi swasta, juga
beberapa iklan.

Bekerja freelance sebagai pengisi suara ( dubber) memang tidak masuk
ke dalam rencana kariernya. Sebelumnya, ia pernah menjadi asisten
dokter gigi di Semarang. Pertemuannya dengan sutradara Dedi Setiadi
yang menawarinya sebagai dubber di Jakarta mengubah langkah wanita
yang pernah bergabung dengan sebuah kelompok teater itu.

Setelah berkeluarga danmempunyai seorangputri, kini Aish semakin
mensyukuri pilhannya, ' Dalam seminggu, selalu dalam beberapa hari
kosong. Selain itu, saya tidak terikat. Kalau mau kerja, ya kerja,
kalau tidak mau kerja juga boleh. Untuk film serial pun saya masih
bisa fleksibel mengukur waktu, " ujarnya.

Untuk menjadi dubber yangbaik, menurut Aish, dibutuhkan beberapa
syarat khusus. Misalnya, kemamupan membaca yang jelas, pemahaman
terhadap naskah dan karakter tokoh, suara dengan tenaga yang bagus,
dan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar namun tetap
komunikatif.

Ia optimis pekerjaannya sebagai dubber lepas memberikan masa depan
yang prospektif. Selain penghasilan yang relatif memuaskan, profesinya
sebagai dubber juga memungkinkannya berkembang ke jenjang yang lebih
tinggi. " Karier seorang dubber bias meningkat menjadi pengarah
dialog, dan selanjutnya bisa bertanggung jawab penuh terhadap
pengisian suara suatu film, " ujar wanita yang selalu berusaha menjaga
kualitas dan reputasi kerjanya itu. (Femina)

----------------------------------------------------------------
This message was sent using IMP, the Internet Messaging Program.

No comments: