nampaknya sudah bukan hal yang aneh lagi. Bahkan sebelum harga BBM
resmi naik, harga-harga sudah mulai naik mendahului. Tentu saja hal
ini membawa konsekuensi yang tidak sedikit pada anggaran rumah tangga
setiap orang. Otomatis pengeluaran akan bertambah, sementara
penghasilan....? nampaknya diam di tempat tak bergerak.
Lalu bagaimana mengatasinya? Dalam keadaan defisit, selalu ada dua
jalan keluar. Cara pertama yaitu dengan mengurangi pengeluaran atau
melakukan penghematan, dan cara kedua yaitu dengan menambah
penghasilannya. Atau jika keduanya dilakukan sekaligus akan lebih baik
lagi.
Berhemat adalah cara yang cukup efektif dalam jangka pendek. Tapi
hemat juga ada batasnya, lagipula kenaikan harga ini sepertinya bukan
cuma sekali. Maka solusi untuk jangka panjang lebih tepat adalah
dengan menambah penghasilan agar tidak lebih besar pasak dari pada
tiang.
Menambah penghasilan bukan cuma berarti meminta kenaikan gaji pada
atasan, atau mencari pekerjaan baru yang lebih menjanjikan. Itu memang
bisa dilakukan, tapi tidak selalu berhasil pada setiap orang. Kalau
menambah penghasilan dari sumber yang sudah ada sekarang dirasa sulit,
maka mau tidak mau Anda harus mencari sumber pemasukan yang lain
sebagai tambahan.
Pada dasarnya, ada banyak sumber untuk mendapatkan penghasilan. Dan
yang paling populer sekarang ini adalah dengan membagi sumber
pemasukan menjadi 4 kelompok. Yaitu sumber pemasukan yang berasal dari
bekerja sebagai Karyawan, menjadi Pekerja Mandiri, Pemilik Usaha, atau
sebagai Investor. Biasanya sumber pemasukan ini dibagi kedalam kuadran
(bidang empat) dan populer dengan sebutan cash flow quadrant.
1. Bekerja Sebagai Karyawan
Ini adalah sumber penghasilan yang paling populer dan banyak dilakukan
oleh sebagian besar masyarakat kita. Yaitu dengan menjadi karyawan
yang bekerja baik itu di pabrik, perusahaan, pemerintah, maupun usaha
kecil. Seorang karyawan mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya
berupa gaji yang jumlahnya tetap dan pasti. Inilah yang bagi sebagian
orang menjadi faktor utama dipilihnya jalur menjadi karyawan sebagai
sumber penghasilan. Selain itu, dengan menjadi karyawan juga bisa
mendapatkan keamanan dan jaminan masa depan. Misalnya dengan adanya
jaminan tunjangan asuransi kesehatan dan pensiun. Biasanya seorang
karyawan memiliki jam kerja yang tetap setiap hari, kecuali untuk
karyawan pabrik yang punya jadwal shift. Sehingga sulit rasanya untuk
bisa menjadikan karyawan sebagai penghasilan tambahan jika sekarang
ini sudah bekerja sebagai karyawan di perusahaan lain. Tapi kalau
sekarang Anda bukan karyawan, maka tidak ada salahnya untuk menjadi
karyawan sebagai side job Anda dan mendapatkan penghasilan tambahan
berupa gaji bulanan.
2. Pekerja Mandiri
Tidak semua orang bisa menjadi pekerja mandiri. Karena ada satu syarat
mutlak untuk menjadi pekerja mandiri, yaitu keahlian khusus. Karena
menjadi pekerja mandiri adalah menjual keahlian Anda pada orang lain
secara freelance. Contoh dari pekerja mandiri adalah seorang dokter
yang membuka praktek di rumahnya, pengacara yang menerima tugas
mendampingi kliennya, seorang tukang jahit atau katering yang menerima
pesanan konsumennya. Seorang pekerja mandiri tidak mendapatkan gaji
bulanan seperti halnya karyawan, melainkan mendapatkan honor atau fee
langsung dari konsumennya atas jasa yang dilakukannya. Jika Anda
memiliki keahlian khusus yang bisa diandalkan, maka menjadi pekerja
mandiri nampaknya bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan.
Mungkin selain bekerja sebagai karyawan sekarang ini, Anda bisa juga
tetap menerima pesanan kue atau jahitan di luar jam kantor. Atau
mungkin menerima panggilan reparasi alat elektronik di malam hari atau
hari libur sehingga tidak mengganggu pekerjaan utama.
3. Pemilik Usaha
Kalau karyawan adalah profesi yang paling populer dan banyak dilakukan
orang, maka menjadi pemilik usaha adalah profesi yang paling banyak
diinginkan orang, apapun profesinya sekarang. Percaya atau tidak,
sebuah survey pernah membuktikan bahwa mayoritas responden mengatakan
ingin menjadi pengusaha walaupun mereka pada saat itu kebanyakan
bekerja sebagai karyawan swasta atau PNS. Yang dimaksud dengan menjadi
pemilik usaha adalah mengandalkan pemasukan terutama dari hasil usaha
berupa prive atau deviden, bukan dari gaji bulanan. Kalau Anda
sekarang masih menjadi pimpinan di perusahaan Anda sendiri dan
menerima gaji rutin setiap bulan, itu artinya Anda masih bisa
dikatakan sebagai karyawan. Walaupun Anda pemilik usaha tersebut, tapi
penghasilan Anda bukan sebagai pemilik usaha melainkan sebagai
karyawan. Pemilik usaha yang saya maksud disini adalah seseorang yang
sumber penghasilannya dari usaha yang ia miliki, bukan dari pekerjaan
yang ia lakukan. Biasanya, pemilik usaha bisa memiliki banyak waktu
luang karena ia hanya perlu mengontorol usahanya sewaktu-waktu saja.
Ia masih punya banyak waktu luang untuk mendapatkan penghasilan
tambahan dengan cara lain seperti bekerja sebagai karyawan di tempat
lain atau menjual keahlian yang dimilikinya. Atau kalau Anda sekarang
ini sebagai karyawan dan kebingungan bagaimana caranya mengembangkan
dana yang dimiliki sedangkan perbankan tidak bisa menjanjikan hasil
yang optimal. Bisa saja Anda membuka warung atau memodali seseorang
untuk membuka usaha, lalu Anda tinggal mengontrol dan menikmati
keuntungannya saja. Membuka lapangan kerja sekaligus menambah
penghasilan keluarga. Dan yang populer juga sekarang ini adalah dengan
usaha pemasaran langsung atau MLM, walaupun tidak membuka lapangan
kerja baru, tapi bisa menambah penghasilan yang cukup lumayan.
4. Investor
Ketiga sumber pemasukan di awal tadi membutuhkan banyak aktivitas
fisik. Karyawan "menjual" jam kerjanya dengan gaji bulanan, begitu
juga pekerja mandiri yang walaupun lebih fleksibel namun tetap saja
mengandalkan aktivitas fisik untuk mendapat penghasilannya. Sedangkan
pemilik usaha biasanya juga harus bekerja dulu di awalnya sebelum bisa
menyerahkan pengelolaan usahanya pada orang lain. Tapi investor beda,
investor lebih banyak mengandalkan kekuatan modal dan strategi dalam
mengelola dan mengembangkan dana yang dimilikinya. Investor
mendapatkan penghasilan tidak dari gaji bulanan, klien yang menyewa
jasanya, atau konsumen yang membeli dagangannya. Ia mendapatkan
penghasilan dari mengembangkan dana yang dimilikinya baik itu berupa
bunga, bagi hasil, capital gain dan sebagainya. Investasi adalah
sumber penghasilan tambahan yang bisa dilakukan siapa saja selama ada
uang di tangannya. Karena berinevstasi tidak menyita banyak waktu dan
bisa dilakukan sambil bekerja. Sementara masalah keahlian mengatur
strategi bisa dikerjakan oleh sang ahli yang dibayar berdasarkan
keuntungan yang didapat atau berdasarkan aset yang dikelola.
Tapi pertanyaannya sekarang adalah, bisakah seseorang memiliki keempat
sumber penghasilan ini sekaligus?
Jawabnya, kenapa tidak? Sebagai seorang karyawan yang saat ini
mengandalkan gaji bulanan, Anda bisa saja menjual keahlian yang
dimiliki di luar jam kantor, dan menyisihkan sebagian penghasilan Anda
selama ini untuk membuka usaha dan berinvestasi. Dengan cara ini Anda
bisa memiliki 4 sumber penghasilan sekaligus.
Keahlian apa yang bisa Anda jual, usaha apa yang cocok untuk Anda,
dimana investasi yang menguntungkan. Itu urusan belakangan. Yang
penting sekarang adalah jangan menutup diri Anda terhadap kemungkinan
memiliki berbagai sumber penghasilan (multi source of income).
Jangan lekas puas dan berhenti berusaha hanya karena sudah bisa
bekerja sementara masih banyak orang yang menganggur, karena bekerja
bukan jaminan bisa mencukupi kebutuhan hidup. Jangan juga lekas puas
dan berhenti berusaha hanya karena sudah bisa memiliki usaha yang
tidak banyak orang bisa melakukannya, karena usaha terkadang bisa naik
dan sebaliknya juga bisa turun. Dan jangan pula lekas puas hanya
karena punya investasi dimana-mana, karena tak selamanya investasi itu
aman dan menguntungkan.
Namun milikilah sebanyak-banyaknya sumber penghasilan. Karena kalau
yang satu turun, masih bisa mengandalkan yang lainnya. Kalau yang satu
gagal, masih ada cadangan untuk menutupinya. Kalau bisa memiliki empat
sumber penghasilan sekaligus, kenapa cuma punya satu?
Salam
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan
----------------------------------------------------------------
This message was sent using IMP, the Internet Messaging Program.
No comments:
Post a Comment