Tuesday, June 26, 2007

pigs

<p><font size="2"><font face="arial,helvetica,sans-serif"><font
style="BACKGROUND-COLOR: #99ff33">FYI <br /><br />Assalamualaikum.
wr.wb<br /><br />Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita
semua....<br /><br />Kode Babi Pada Makanan Berkemas <br /><br
/>Assalamu'alaikum, sekedar mengingatkan kembali<br /><br />Untuk
diketahui. <br /><br />Oleh Dr.M.Anjad Khan <br /><br />Salah seorang
rekan saya bernama Shaikh Sahib bekerja<br />sebagai pegawai di Badan
Pengawasan Obat &amp; Makanan<br />(POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya
adalah mencatat<br />semua merek barang, makanan dan obat-obatan. <br
/><br />Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke<br
/>pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih<br />dahulu
mendapat ijin dari Badan pengawas Obat dan<br />Makanan Prancis dan
Shaikh Sahib bekerja di Badan <br />tersebut bagian QC , oleh sebab
itu dia mengetahui<br />berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan.
Banyak<br />dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah<br
/>ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam <br />bentuk
matematis seperti E-904, E-141. <br /><br />Awalnya, saat Shaikh Sahib
menemukan bentuk matematis<br />tersebut, dia penasaran dan kemudian
menanyakan kode<br />matematis tersebut kepada seorang perancis
yang<br />berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab <br
/>&quot; KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA. <br /><br
/>Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh<br />Sahib dan
dia kemudian mulai mencari tahu kode<br />matematis tersebut dalam
dokumen yang ada. Ternyata <br />apa yang dia temukan cukup
mengagetkan kaum muslim di<br />dunia. <br /><br />Hampir diseluruh
negara barat termasuk Eropa, pilihan<br />utama untuk daging adalah
daging babi. Peternakan babi<br />sangat banyak di negara-negara
tersebut. Di perancis <br />sendiri jumlah peternakan babi mencapai
lebih dari<br />42.000. <br /><br />Jumlah kandungan lemak dalam tubuh
babi sangat tinggi<br />dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang
eropa<br />dan amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut. <br
/>Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang; dikemanakan<br
/>lemak-lemak babi tersebut ? jawabannya adalah:<br />Babi-babi
tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam<br />pengawasan Badan POM
dan yang membuat pusing Badan <br />tersebut adalah membuang lemak
yang sudah dipisahkan<br />dari daging babi. <br /><br />Dahulu
kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak<br />tersebut dibakar.
Kemudian mereka berpikir untuk<br />memanfaatkan lemak-lemak tersebut.
Sebagai awal <br />ujicobanya mereka membuat sabun dengan bahan
lemak<br />tersebut dan ternyata itu berhasil. <br /><br />Lemak-lemak
tersebut diproses secara kimiawi, dikemas<br />sedemikian rupa dan
dipasarkan. Dalam pada itu<br />negara-negara di Eropa memberlakukan
aturan yang <br />mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk
makanan,<br />obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Oleh<br
/>karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi<br />dicantukam dengan
nama Pig Fat(lemak babi) pada<br />kemasan produk. Mereka yang sudah
tinggal di Eropa <br />selama 40 tahun terakhir ini mengetahui hal
tersebut. <br /><br />Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut
dilarang<br />masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga<br
/>menimbulkan defisit perdagangan bagi negara <br />pengekspor.
Menoleh ke masa lalu, jika anda hubungkan<br />dengan Asia Tenggara,
anda mungkin tahu tentang faktor<br />yang menimbulkan perang saudara.
Pada saat itu, peluru<br />senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke
belahan benua <br />melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu<br
/>berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga<br />bubuk
mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan<br />karena terkena air
laut. <br /><br />Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru <br
/>tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut<br />harus
digigit dengan gigi terlebih dahulu sebelum<br />digunakan. Saat
berita mengenai pelapisan tersebut<br />tersebar dan sampai ketelinga
tentara yang kebanyakan<br />Muslim dan beberapa Vegetarian ( orang
yang tdk makan<br />daging), maka tentara - tentara tersebut
menolak<br />berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (<br
/>civil war ). <br /><br />Negara-negara Eropa mengakui fakta tersebut
dan <br />kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam<br
/>kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang<br />yang tinggal
di Eropa sejak tahun 1970 - an <br />mengetahuinya. Saat perusahaan
produsen ditanya oleh<br />pihak berwenang dari negara Islam mengenai
lemak hewan <br />tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut
adalah<br />lemak sapi &amp; domba, walaupun demikian lemak-lemak<br
/>tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan<br />ternak
tersebut tidak mengikuti syariat islam. Oleh <br />karena itu produk
dengan label baru tersebut dilarang<br />masuk ke negara-negara islam.
Sebagai akibatnya,<br />perusahan-perusaha produsen menghadapi
masalah<br />keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan<br
/>mereka diperoleh dengan menjual produknya ke negara <br />islam,
dimana laba penjualan ke negara islam bisa<br />mencapai milliaran
dolar. <br /><br />Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat
kodifikasi<br />bahasa yang hanya dimengerti oleh Badan POM
sementara<br />orang awam tidak mengetahuinya. Kode tersebut diawali
<br />dengan kode E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di<br />banyak
produk perusahaan multinasional termasuk pasta<br />gigi, sejenis
permen karet, cokelat, gula-gula,<br />biscuit, makanan kaleng,
buah-buahan kalengan dan<br />beberapa multi vitamin dan masih banyak
lagi jenis <br />produk makanan &amp; obat-obatan lainnya. Semenjak
produk<br />- produk tersebut di atas banyak dikonsumsi oleh<br
/>negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim<br />tidak
terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit <br />masyarakat yakni
hilangnya rasa malu,kekerasan dan<br />seks bebas(kumpul kebo ). <br
/><br />Olehkarenanya, saya mohon kepada semua umat islam<br />untuk
memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk<br />yang akan kita
konsumsi dan mencocokannya dengan <br />daftar kode E-CODES berikut
ini. Jika ditemukan kode-<br />kode berikut ini dalam kemasan produk
yang akan kita<br />beli, maka hendaknya dapat dihindari karena
produk<br />dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung <br
/>lemak babi. <br /><br />E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210,
E213, E214,<br />E216, E234,E252,E270, E280, E325,E326, E327, E334,<br
/>E335, E336, E337, E422, E430,E431, E432, E433,E434,<br />E435, E436,
E440,E470, E471, E472, E473, E474, <br />E475,E476, E477, E478, E481,
E482, E483, E491, E492,<br />E493,E494, E495, E542,E570, E572, E631,
E635, E904. <br /><br />Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat
islam <br />untuk mengikuti syariat islam dan juga memberitahukan<br
/>informasi ini kepada saudara-saurdara kita. <br /><br />M.Anjad Khan
Medical Research Institute United States <br /><br />cokelat cadbury,
ternyata ada kode E476, dikemasan<br />tertulis soya lecithin
lho...dan udah ada label halal<br />dr MUI pula. gimana nih...</font>
<br /><br />--~--~------ ---~--~-- --~------ ------~-- -----~--~
----~<br /><font style="BACKGROUND-COLOR: #cc00ff"
color="#33ffff">Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.
-Qs. 16 an-Nahl :125</font></font> </font></p>

----------------------------------------------------------------
This message was sent using IMP, the Internet Messaging Program.

No comments: