Sunday, June 24, 2007

Manusia Optimis versus Manusia Pesimis

----- Teruskan pesan dari lionzbiz@yahoo.com -----

ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KARENA MELIHAT JALAN MULUS DI
HADAPANNYA, TETAPI ORANG YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI
SETIAP TANTANGAN YANG MENGHADANG.

Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang
pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.

Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih
banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan
keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya
mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau
kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang
lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di
dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis
lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan
atau nasib semata.

Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia telah
mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin, maka
tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimal dan mana mungkin
nasib jelek bisa dirubah menjadi lebih baik.

Tipe ke 2 adalah orang optimis, bagi orang yang memiliki sikap
optimis, kehidupannya didominasi oleh pikirannya yang positif, berani
mengambil resiko, setiap mengambil keputusan penuh dengan keyakinan
dan kepercayaan diri yang mantap. orang optimis bukanlah karena
melihat jalan mulus di hadapannya, tetapi orang yang mempunyai
keyakinan 100% dalam melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang
optimis tahu dan sadar bahwa dalam setiap proses perjuangannya pasti
akan menghadapi krikiil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang
selalu menghadang!

Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan
yang merintanginya, Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun tidak
akan membuat dia patah semangat, karena dia tau ada proses
pembelajaran disetiap kegagalan yang dia alami.

Tentu orang yang punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang
memiliki kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan
mental, yang mampu mengubah nasib jelek menjadi lebih baik.

Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun
kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini
dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada
kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan
keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi
kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadi
kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun Indonesia
sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! Kalau bukan kita yang
membangun Indonesia, lalu siapa?

Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso

----------------------------------------------------------------
This message was sent using IMP, the Internet Messaging Program.

No comments: