Wednesday, July 4, 2007

Az Zamakhsyari dan Semut Kecil

Namanya Az Zamakhsyari. Beliau seorang ulama terkenal, ahli dalam
banyak ilmu pengetahuan agama. Namun beliau lebih dikenal orang
sebagai tokoh ilmu nahwu (gramatika bahasa Arab). Menjadi ahli dalam
ilmu bahasa bagi Az Zamakhsyari adalah keberhasilan yang boleh
dibilang sebagai prestasi dan kesuksesan luar biasa dalam menghadapi
rintangan hidup.

Betapa tidak, sejak kecil beliau telah mempelajari ilmu nahwu tetapi
hingga menginjak remaja ia tak kunjung paham dengan ilmu yang di
pelajarinya.

Bayangkan, selama bertahun-tahun belajar untuk membedakan antara
subyek (mubtada?) dan predikat (khabar) saja ia tidak bisa. Sementara
sebagian besar teman-temannya telah menguasai semua. Bahkan dari
mereka banyak yang telah diberi tugas untuk mengajari adik-adik kelas
mereka.

Kenyataan ini nyaris membuat Az Zamakhsyari putus asa. Ia merasa malu
dengan usianya yang semakin tua tetapi belum tahu apa-apa, apalagi ia
harus duduk dan belajar bersama-sama dengan anak-anak yang jauh di
bawah usianya. Di tengah kegalauannya ia ingin meninggalkan
sekolahnya, pergi merantau untuk mencari ilmu ditempat lain.

Setelah cukup jauh berjalan, Beliau mampir berteduh di sebuah rumah.
Ketika sedang beristirahat sambil menyandarkan punggungnya di tembok,
Ia melihat seekor semut kecil yang sedang menggigit sisa kulit kurma.
Semut itu sedang berusaha menarik kulit kurma yang ukurannya lima kali
lipat dari ukuran besar tubuhnya.Berkali-kali si semut melakukannya
namun selalu saja gagal, kulit kurma itu selalu jatuh ke tanah.

Az Zamakhsyari terpaku melihat kelakuan semut itu. Beliau kagum dengan
keuletan yang luar biasa dari semut itu. Setelah berkali-kali
gagal..akhirnya semut itu berhasil membawa kulit kurma ke dalam lubang
di dalam tembok rumah itu.

Saat itulah muncul pemikiran dalam benak Az Zamakhsyari..?Seandainya
aku melakukan seperti yang dilakukan semut itu niscaya aku akan
berhasil?

Setelah mengucapkan itu, Beliau memutuskan kembali ke sekolahnya dan
membatalkan niatnya untuk merantau. Hasilnya ? Kita mengenal beliau
benar-benar meraih mimpinya. Ia menguasai ilmu nahwu sedemikian rupa.
Bahkan beliau menjadi tokoh ilmu nahwu yang disegani.

Mimpi dan cita-cita yang di dalamnya termaktub sebuah azzam, semangat
dan kerja memang membuat orang tidak mau berhenti. Hanya menyerah
pasrah sambil menanti takdir. Kita saksikan..bahkan semut pun
menghayati semangat ini?apatah lagi?kita makhluk bernama manusia..yang
dikaruniai akal budi !

Semoga kita semua di berikan azzam dan kekuatan oleh Allah untuk
menjadi Az Zamakhsyari Zamakhsyari abad ini yang tidak memilih
berhenti ketika menghadapi tantangan dan rintangan kehidupan. Ladang
da?wah kita begitu luas, terlalu sayang kalau hanya dihadapi dengan
keputusasaan. Rentangan waktu yang disediakan Allah terlalu hina kalau
hanya kita hadapi dengan keterpurukan.

Semoga kita bisa mengilhami semut-semut kecil yang ia nya gampang
sekali kita temukan di sekitar kita. Kegigihannya dan ketekunannya
semoga menyadarkan kita bahwa karunia Allah begitu luas kalau kita mau
mengusahakannya.

Jangan kita hentikan langkah kecil kaki kita yang mulai menapak.
Jangan hiraukan para penghujat dan pencela. Yakinkan dalam diri kita
bahwa mereka tak akan mampu menghentikan kita untuk meraih kemuliaan
sebagai makhluk Allah SWT. Dengan tarbiyah kita ..dengan kekuatan
azzam kita menghadapi rintangan kehidupan. Semoga mimpi-mimpi indah
baik secara personal maupun jama?i itu bisa kita raih bersama. Amien !
Wallahu?alam bishowab!


untuk seorang adhe di belahan indonesia timur...bukan bermaksud
minterin antum..tapi mungkin tulisan ini bisa sbg renungan..jatuh
bangun untuk mencapai sebuah kemuliaan adalah sebuah sunnatullah
kehidupan..so, napa mesti gampang menyerah?

Oleh: atik
Sumber: tarbawi..edisi Jangan Pernah Berhenti..titik !

----------------------------------------------------------------
This message was Sent by Takaful Mail System

No comments: